Thursday, April 26, 2012

Sejarah Kembar Group

DALAM sejarah musik tanah air, kehadiran musisi bersaudara bukanlah hal baru. Salah satunya Jacob Matius Israel Korengkeng (48) alias Jacob dan Alex Sandri Korengkeng (48) atau akrab disapa Alex yang tergabung dalam Kembar Group. Keberadaan mereka boleh dibilang meneruskan kesuksesan yang dicapai Koes Bersaudara, Panjaitan Bersaudara (lebih dikenal Panbers), D’Lloyd, dan The Mercy’s yang kondang di tahun 70-an. Kembar Group bukan melegenda karena lagu-lagu hits-nya, melainkan fenomenal dengan penampilannya yang tak biasa untuk zamannya. Lihatlah gaya berpakaian mereka yang sangat manis untuk ukuran cowok. Belum lagi style rambut yang feminin. Secara musikal hampir mirip dengan Everly Brothers (Phil Everly dan Don Everly) yang terkenal dengan tembang Bye Bye Love. “Kami berbeda sama sekali dengan grup-grup yang menginspirasi kami seperti Panbers dan Koes Bersaudara yang menciptakan banyak hits. Tapi kehadiran kami hampir bersamaan dengan Everly Brothers di tahun 60-an,” kata Jacob yang mengaku di awal kemunculannya Kembar Group sempat menembangkan lagu-lagu milik Rachmat Kartolo. “Karier kami di musik berliku-liku dan unik. Kami melalui jalan panjang untuk meraih sukses, nggak karbitan seperti kebanyakan band atau penyanyi sekarang,” lanjut Alex yang disetujui Jacob saat ditemui di rumahnya di kawasan Parung, Bogor.

Kiprah Kembar Group bermula saat melamar untuk nge-band pada mendiang Nomo Koeswoyo pada 1974. Kemampuan Yacob dan Alex dalam bermusik tidak terlalu menarik perhatian Nomo. “Band ini tidak bisa dipakai,” ucap Nomo tegas. Mereka lemas mendengar penolakan itu. Tapi hal itu tak membuat Jacob dan Alex patah arang. Setelah mencoba-berkali-kali, akhirnya mereka bisa juga merekam lagu Anak Muda Jaman Sekarang. “Rekaman kami gagal, sama sekali nggak ada yang mendengarkan lagu kami,” kata Jacob yang lahir 17 menit lebih dulu ketimbang Alex pada 28 Juli 1956. “Tapi anehnya ketika kami muncul di teve banyak yang mengelu-elukan. Bahkan banyak dari mereka yang penasaran terhadap kami,” tambah Alex kalem. Jacob mengisahkan, ada salah satu pembeli kaset Kembar Group yang mengira mereka perempuan saat melihat sampul kasetnya. Tapi setelah mendengar suaranya, sang penggemar baru sadar Kembar Group adalah cowok. Kesuksesan itu tentu saja makin memicu Kembar Group untuk membuat lagu lainnya. Pusaka Cinta, lagu mereka berikutnya yang kemudian menjadi hits di akhir tahun 70-an. “Selama ini kami selalu memainkan lagu daur-ulang milik orang lain. Setelah menyanyikan lagu sendiri, mulai timbul rasa percaya diri,” imbuh Alex yang diangguki Jacob.

Tak dinyana, karier Jacob dan Alex makin melejit setelah merilis lagu Frustasi pada 1980. Lagu itulah yang hingga kini membuat nama Kembar Group dikenal. “Waktu itu, album kami meledak hampir 1,5 juta kopi kaset. Padahal konsep kami bukan full band tapi duet,” celetuk Alex bangga. “Kami sebenarnya pengin nge-band, apalagi saat manggung. Tapi kami keburu identik dengan Everly Brothers,” sambung Yacob menggebu-gebu. Diakui Alex yang mengagumi Mother Theresa, selama proses pembuatan lagu dia tidak pernah sekali pun berselisih paham dengan Yacob. Keduanya selalu satu visi untuk membuat musik yang simpel dan enak didengar. “Selera musik Alex lebih keras ketimbang saya. Tapi kami selalu punya cara menyatukan itu,” tandas Jacob anak ke-7 dari 9 bersaudara anak pasangan J.C.A. Korengkeng-Siti Aisah ini dengan senyum mengembang.

Dua tahun kemudian, Kembar Group frustrasi. Perlahan karier mereka meredup. Bukan karena sudah tidak bisa lagi berkarya, melainkan perilaku Jacob-Alex yang menyimpang. Jacob tidak hanya jatuh dalam perzinahan, pun mengisap ganja mulai dari umur 21 hingga 37 tahun. Dengan modal popularitas, ketampanan, serta uang yang dimiliki, Jacob bisa membeli apapun yang dia mau. Saat usia 19 tahun Jacob yang punya tinggi badan 170 cm dan berat badan 65 kg ini, sudah bisa membeli 2 mobil. Menginjak usia 22 tahun, Jacob berhasil membeli rumah di kawasan Kelapa Gading. Lalu, ketika berusia 30 tahun, ia membeli rumah di Bogor. Tidak hanya materi, Jacob juga dengan mudah menggaet banyak wanita cantik. Tiga di antara para wanita cantik itu ia nikahi, namun semuanya berakhir dengan perceraian. “Saya tidak pernah mengajak Alex untuk memakai narkoba, tapi kalau soal cewek kami sering bersama-sama,” kata Jacob yang mengaku berkubang dalam dosa sepanjang kariernya di Kembar Group.

Lain halnya dengan Alex, yang doyan mabuk-mabukan dan mengonsumsi narkoba. “Saya mencoba segala macam narkoba, terakhir tahun 1994 saya sempat memakai ekstasi. Semua harta yang saya miliki ludes untuk membeli barang haram itu. Tapi saya bersyukur tidak pernah berurusan dengan polisi,” ucap Alex mengenang masa-masa kelamnya. Keduanya mengaku sempat saling mengingatkan agar tidak ketagihan. Tapi, mereka tak pernah menggubrisnya. Sadar perbuatannya keliru, Jacob dan Alex yang sama-sama mengagumi karya-karya mendiang Tony Koeswoyo, bertobat. “Saya merasa ujung-ujungnya manusia pasti kembali kepada Sang Pencipta. Banyak yang sudah menasihati saya untuk berhenti, sampai pada akhirnya Tuhan-lah yang memberhentikan,” ungkap Alex yang mengaku sering menghabiskan 80 batang rokok dalam sehari.

Anehnya, ketika Alex mulai berhenti dari narkoba, hubungannya dengan Jacob malah jadi merenggang. Selama kurun waktu 1995 hingga 2000, keduanya jarang terlihat bersama. Apalagi berkomunikasi. Kalau pun mereka berpapasan, hanya sambil lalu saja. Sampai pada akhirnya, Jacob tersadar betapa pentingnya Alex saat terdesak. “Saya mulai mengalami pencerahan pada 2003 setelah bercerai dari istri ketiga saya. Saya merasa itu teguran Tuhan agar saya cepat bertobat. Makanya 15 menit menjelang 2003 berakhir, saya kembali menerima Tuhan,” kata Jacob yang memiliki 3 anak, Tatum, Nina, dan Cindy. Keduanya mulai memasuki babak baru dengan berjanji meninggalkan masa lalunya dan menyerahkan diri melayani Tuhan. Tidak jarang mereka berdebat seru soal pandangan hidup yang kini mereka jalani. “Inilah awal dari kehidupan kami yang sebenarnya. Kami ingin berbuat sesuatu untuk kaum muda sekarang ini,” kata Alex yang diangguki Jacob. Kini, mereka sedang mempersiapkan sebuah album Di Sini Ada Tuhan yang lagu-lagunya berisi motivasi terhadap kaum muda. “Walaupun karya kami tidak lagi dinikmati banyak orang, paling tidak, bermakna dan bisa menyadarkan kaum muda,” tukas Jacob lirih.

No comments:

Post a Comment